1. ISO harus diatur dengan benar untuk mengontrol
seberapa sensitif sensor kamera akan cahaya. Ketika terang, gunakan ISO
rendah, ketika cahaya agak redup kamu bisa naikkan ISO sedikit (tapi hati-hati
dengan noise.)
2. WB atau White Balance adalah setting yang
digunakan untuk memastikan kamu mendapat tone putih dan abu-abu yang seimbang
dalam sebuah foto. Jenis pencahayaan yang berbeda bisa membuat area putih
dalam foto tampak berwarna. Lampu fluorescent bisa membuat kertas putih
tampak kebiruan. Lampu tungsten akan membuat area putih tampak
kekuningan. Kamera memiliki banyak pengaturan untuk White Balance, tapi
belajar menyesuaikan WB sendiri sesuai kebutuhan (custom mode) akan sangat
membantu.
3. Aperture mengontrol seberapa banyak cahaya
bisa masuk melalui lensa dengan menyesuaikan f-stop. Angka f-stop rendah
(misalnya 1,4) akan memasukkan banyak cahaya dan angka yang lebih besar
(misalnya 16) akan memasukkan lebih sedikit cahaya.
4. Shutter speed mengontrol seberapa lama sensor
terekspos cahaya. Angka shutter speed yang rendah akan memasukkan lebih
banyak cahaya tapi mungkin menyebabkan motion blur jika objeknya
bergerak. Shutter speed yang cepat (umumnya diatas 1/500 detik) baik
digunakan untuk menghentikan gerakan dalam keadaaan cahaya terang, sementara
shutter speed yang lebih lambat (lebih dari 1 detik) bisa digunakan saat cahaya
redup untuk menangkap lebih banyak detil tapi dengan kemungkinan muncul motion
blur .
5. Kamu tidak membutuhkan fokus manual untuk
pasangan manual mode. Manual mode berarti kamu memegang lebih banyak
kontrol atas kamera untuk menentukan bagaimana kamera menerima cahaya, tapi
fokus manual akan membutuhkan beberapa detik tambahan untuk mengatur cincin
fokus agar gambar tertangkap lebih tajam.Banyak fotografer yang menggunakan
auto fokus agar mereka bisa memotret dengan lebih cepat dan tidak kehilangan
momen.
6. Sebuah kamera yang canggih tidak berarti
membuat fotografer di belakangnya juga jadi canggih. Tapi seorang
fotografer yang hebat bisa membuat foto yang bagus dengan kamera apapun (bahkan
kamera ponsel!) Dengan belajar bagaimana memotret secara manual, kamu akan
mengenal kamera yang kamu punya dan bisa memanfaatkannya dengan maksimal.
7. Setiap kamera punya "sweet
spot". Yaitu titik dimana ia bisa menangkap gambar dengan
tajam. Kenali spot ini dengan memperhatikan foto yang kamu buat dan kenali
dimana titik istimewa ini.
8. Ketika memotret secara manual, tidak ada
indikasi berapa angka yang harus digunakan untuk shutter speed, aperture, atau
apapun. Anda yang menentukan sendiri seberapa banyak atau sedikit kamu
ingin menggunakan cahaya dalam fotomu.
9. Semakin tinggi ISO semakin tinggi pula
kemungkinan munculnya noise dalam foto.Tidak ada yang salah dengan itu,
beberapa fotografer bahkan suka dengan gaya "noisy" dalam fotonya. Tapi
kalau kamu tidak suka, berarti kamu harus mempertahankan ISO di angka rendah
kecuali kamu menggunakan kamera yang sangat bagus dengan toleransi ISO yang
tinggi.
10. Menyimpan foto dalam format RAW dan bukannya
JPEG akan membantu fotografer seandainya exposure atau white balance dalam foto
sedikit meleset. Sebuah foto RAW menyimpan semua informasi kamera yang
dibutuhkan untuk bisa diperbaiki kemudian di editor tanpa merusak foto aslinya.
11. Berlatihlah! Memotret dengan manual mode
memang tidak mudah, tapi akan mendorong kamu untuk mengenali kamera yang kamu
gunakan luar-dalam dan kamu akan menjadi fotografer yang lebih baik
karenanya. Jangan berharap foto-foto pertamamu akan tampak luar biasa,
karena latihan memang diperlukan.
12. Semua fotografer punya mode favorit (apakah
itu Aperture Priority dan sebagainya) tapi setiap fotografer yang baik mengerti
bagaimana memotret menggunakan manual mode karena itu adalah dasar yang akan
membawa mereka ke pengaturan lain yang nyaman untuk digunakan.
13. Jika objek dalam fotomu kurang terlihat tajam,
itu bukan karena tipe kamera yang digunakan (meskipun mungkin juga karena
shutter speed terlalu lambat) tapi karena jenis lensa yang Anda gunakan.
14. Banyak fotografer pernikahan dan spesialis
portrait menggunakan pengaturan aperture yang terbuka lebar, yang artinya
menggunakan angka f-stop terkecil agar bisa didapat background yang buram atau
bokeh dengan objek yang tajam di bagian depan. Untuk efek semacam ini,
pertahankan angka f-stop di 2,8 atau lebih kecil.
15. Langkah-langkah pengaturan manual: Pertama,
atur white balance. Kedua, atur ISO.Ketiga, atur aperture. Terakhir,
atur shutter speed.
16. Carilah buku-buku referensi fotografi untuk
mendapatkan lebih banyak inspirasi tentang memanfaatkan manual mode dan kamera.
17. Jika kamu butuh bantuan, jangan malu-malu
untuk bergabung dengan forum fotografi.
18. Buatlah beberapa foto percobaan. Kamera
akan merekam setting yang digunakan dalam file foto, jadi kamu tidak perlu
mencatatnya. Kamu bisa mencoba kameramu, kombinasikan beberapa pengaturan
berbeda dan lihat setting yang paling kamu suka dan cocok untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.
19. Kamu tidak akan mendapatkan foto yang bagus
setiap kali memencet tombol shutter.Akan ada banyak foto yang overexposed,
underexposed, kabur, dan sebagainya bila kamu belajar menggunakan manual
mode. Teruslah belajar.
20. Setelah kamu berhasil menguasai pengaturan
manual di kamera dSLR-mu, kamu bisa mulai dengan aksesoris lain, misalnya
external flash, untuk menambah pengetahuan fotografi manualmu.
Penulis:
allophelia
sudah menulis 179 posting di blog ini.
seorang photography enthusiast yang juga
senang menulis dan membuat self-portrait.tulisan-tulisannya bisa dibaca di
http://allophelia.wordpress.com & galeri fotonya ada di
http://www.flickr.com/allophelia