Satu menit yang lalu, merupakan masa lalu yang sudah
tercipta. Apalagi satu hari hingga 10 tahun yang lalu. Apa yang sudah kita
lakukan? Bercerita tentang kejayaan orang tua, kejayaan saat dulu masih kecil,
kejayaan saat pernah berhasil sukses? Dan cerita-cerita kebanggaan masa lalu
lainnya?
Masa lalu bukanlah
masa sekarang atau bahkan masa depan. Masa lalu adalah sesuatu yang sudah
terlewati, tercipta melalui detik waktu yang perlahan menghilang. Masa lalu
sama dengan sebuah kenangan yang butuh pintu untuk keluar dan pergi, bukan
sesuatu yang pantas untuk terus dibicarakan atau dipegang erat.
Kecenderungan orang membanggakan masa lalu, menunjukkan
beberapa hal:
1. Takut melihat masa depan
Ya, sebagian atau bahkan lebih dari sebagian orang senang
sekali membanggakan masa lalunya. Hal ini dikarenakan mereka tidak berani
menatap masa depan yang lebih baik, cenderung ciut mental ketika mengetahui
bahwa ada “beban” masa depan yang harus ditanggung agar menjadi orang yang
lebih baik lagi.
2. Tidak punya cita-cita
Keberhasilan cita-cita adalah urusan Tuhan!,
ini memang benar namun juga salah. Karena cita-cita merupakan bagian dari
ikhtiar juga keinginan untuk mewujudkannya dan Tuhan yang menjawabnya.
Ketiadaan cita-cita atau visi misi untuk menggapai masa depan yang lebih baik,
membawa banyak orang melihat kembali ke dalam masa lalunya, kemudian memberikan
maaf kepada diri sendiri atas banyak hal yang tidak dilakukannya.
3. Lingkungan yang salah
Apa yang terjadi dalam lingkungan, apa yang menjadi gaya
serta pembicaraan di dalam lingkungannya, akan membentuk karakter setiap
pribadi menjadi mirip dengan lingkungannya. Begitu juga dengan membanggakan
masa lalu. Setiap orang berbicara tentang kehebatannya masing-masing, tidak ada
yang mau mendengar dari semua pembicaraan itu, apalagi mengakui kesalahannya
atas ketidakberhasilannya di masa sekarang. Meskipun semua ini justru
menunjukkan bahwa orang tersebut menyesal namun juga menunjukkan bahwa orang
tersebut tidak tahu harus bagaimana untuk masa depannya.
Masa lalu semestinya menjadi pelajaran, menjadi pijakan agar
lebih baik, bukan untuk di umbar atau hanya dijadikan kebanggaan semata.
Kekayaan orang tua bukan kekayaan kita, kehebatan saudara kita bukan kehebatan
kita, kesuksesan kita di masa lalu bukan
kesuksesan di masa kini.
Pengalaman
adalah guru.
Betul, oleh karena itu jadikan saja kesalahan,
kegagalan, luka kesakitan di
masa lalu yang selalu diingat bukan kesuksesan, keberhasilan atau pun kekayaan.
Tuhan sangat bergantung dengan apa yang dilakukan oleh manusia, meskipun
manusia bergantung atas apa yang diberikan Tuhan.
Biarkan
masa lalu menjadi Masa Lalu,
dimana setiap detik yang kita lewati adalah masa lalu.
Nah, manfaat apakah yang sudah kamu lakukan di satu menit
masa yang lalu
Salam Sukses ..